Senin, 16 Maret 2015

Sabtu, 14 Maret 2015

Agnez Mo

Agnes Mo (lahir di Jakarta, 1 Juli 1986; umur 28 tahun) adalah seorang penyanyi dan artis berkebangsaan Indonesia. Ia memulai kariernya di industri hiburan pada usia enam tahun sebagai seorang penyanyi cilik. Agnez telah merilis tiga album anak-anak yang berhasil mengantarkan namanya ke deretan penyanyi cilik populer di era 1990-an. Selain bernyanyi, ia juga menjadi presenter di beberapa acara televisi anak-anak. Saat menginjak usia remaja, Agnez mulai terjun ke dunia seni peran. Penampilannya di sinetron Pernikahan Dini (2001) berhasil melambungkan namanya. Agnez kemudian membintangi sederet sinetron yang menjadikannya artis remaja dengan bayaran termahal saat itu.
Pada tahun 2003, Agnez merilis album dewasa pertamanya yang berjudul And the Story Goes, yang kembali melejitkan namanya di industri musik Indonesia. Kesuksesannya di tanah air mendorong Agnez memasang target untuk bisa berkarier di kancah internasional. Pada album keduanya yang dirilis pada tahun 2005, Whaddup A'..?!, ia menggandeng penyanyi asal Amerika Serikat Keith Martin untuk berkolaborasi. Agnez juga terlibat dalam syuting dua serial drama Asia, The Hospital dan Romance In the White House di Taiwan.
Agnez berhasil meraih penghargaan dua tahun berturut-turut atas penampilannya di ajang Asia Song Festival di Seoul, Korea Selatan, pada tahun 2008 dan 2009. Pada album ketiganya, Sacredly Agnezious (2009), ia mulai terlibat sebagai produser dan penulis lagu. Pada tahun 2010, ia diangkat sebagai salah satu juri pada ajang pencarian bakat Indonesian Idol. Ia juga menjadi salah satu pemandu acara pada karpet merah pegelaran American Music Awards 2010 di Los Angeles, Amerika Serikat.
Seiring dengan melesatnya Agnez ke puncak popularitas, penampilan dan gaya berbusananya menjadi tren di kalangan anak muda. Selain sukses secara komersial, Agnez merupakan penyanyi dengan jumlah penghargaan paling banyak di Indonesia. Ia telah memenangkan puluhan trofi, termasuk di antaranya sepuluh Anugerah Musik Indonesia, tujuh Panasonic Awards, dan empat MTV Indonesia Awards. Selain itu, ia telah dipercaya menjadi duta anti narkoba se-Asia serta duta MTV EXIT dalam memberantas perdagangan manusia.

Kehidupan dan karier

1986–2002: Masa kecil dan awal karier

Yess!, album duet Agnes bersama Eza Yayang yang dirilis tahun 1995.
Agnes Monica Muljoto dilahirkan di Jakarta pada tanggal 1 Juli 1986. Ia merupakan anak bungsu dari pasangan Jenny Siswono dan Ricky Muljoto.[1] Ia memiliki seorang kakak laki-laki bernama Steve Muljoto yang kemudian menjadi manajernya.[2] Agnes menyelesaikan pendidikan dasarnya di SD Tarakanita Jakarta, kemudian melanjutkan pendidikannya ke SLTP Pelita Harapan.[3] Di sekolahnya, Agnes merupakan siswi yang berprestasi di bidang akademik dan sering menerima beasiswa, meskipun ia juga disibukan dengan aktivitas luar sekolah seperti kursus piano, bahasa Inggris, seluncur es, dan bulu tangkis.[4] Bakat Agnes di bidang seni sudah telihat sejak ia masih kanak-kanak, khususnya bidang tarik suara. Selain ditempa di gereja, Agnes juga ikut kursus vokal di beberapa tempat.[5]
Saat menginjak usia enam tahun, Agnes memulai kariernya sebagai penyanyi cilik dan merekam album anak-anak pertamanya yang diberi judul Si Meong.[1] Nama Agnes melambung sebagai penyanyi cilik saat ia merilis album keduanya pada tahun 1995 yaitu Yess!, yang merupakan album duet bersama Eza Yayang. Album tersebut dinobatkan sebagai "Album Anak-Anak Terbaik" pada tahun 1999.[6] Album lain yang telah dirilis Agnes yaitu Bala-Bala. Ketiga album tersebut berhasil melejitkan Agnes ke jajaran penyanyi cilik terpopuler di era 1990-an.[5] Selain bernyanyi dan merilis album, Agnes juga menjadi presenter acara anak-anak yaitu Video Anak Anteve (VAN) di Anteve, Tralala-Trilili di RCTI, dan Diva Romeo di Trans TV. Agnes berhasil meraih penghargaan Panasonic Awards untuk "Pembawa Acara Anak-Anak Terfavorit" selama dua tahun berturut, 1999 dan 2000.[7]
Menginjak usia remaja, Agnes mulai terjun ke dunia seni peran, dimulai dengan penampilannya di sinetron Lupus Millenia dan Mr. Hologram pada tahun 1999.[3] Pada tahun itu, Agnes berhasil menempati urutan pertama jajak pendapat artis beranjak remaja terbaik versi artiscilik.com.[3] Pada tahun 2000, Agnes menjadi pemeran utama di sinetron Pernikahan Dini bersama Sahrul Gunawan. Sinetron inilah yang berhasil melambungkan nama Agnes dan menghapus citranya sebagai seorang artis cilik.[7] Akting Agnes di sinetron tersebut berhasil meraih penghargaan "Aktris Terfavorit" pada Panasonic Awards pada tahun 2001 dan 2002, serta SCTV Awards sebagai "Aktris Ngetop" pada tahun 2002.[7] Selain itu, Agnes juga menyanyikan dua lagu ciptaan Melly Goeslaw berjudul "Pernikahan Dini" dan "Seputih Hati" sebagai lagu tema sinetron Pernikahan Dini. Kedua lagu tersebut merupakan penampilan pertama Agnes sejak kemunculannya sebagai penyanyi cilik beberapa tahun silam. Kedua lagu tersebut telah dirilis dalam album kompilasi bertajuk Love Theme (2001).[8] Sepanjang tahun 2002, Agnes telah membintangi tiga judul sinetron, yaitu Ciuman Pertama, Kejar Daku Kau Ku Tangkap, dan Amanda.[6] Ia juga berkolaborasi dengan penyanyi Yana Julio dalam lagu "Awan dan Ombak" dalam album Jumpa Lagi.[9] Seiring dengan popularitasnya, Agnes berhasil menjadi artis remaja dengan bayaran termahal di Indonesia pada saat itu.[10]

2003–2004: And the Story Goes

Agnes meraih piala Anugerah Musik Indonesia 2004
Pada tanggal 8 Oktober 2003, Agnes merilis album dewasa pertamanya bertajuk And the Story Goes. Penggarapan album ini melibatkan beberapa musikus kenamaan Indonesia, termasuk di antaranya Ahmad Dhani dan Melly Goeslaw.[11] Agnes menjelaskan "Untuk album baruku ini, aku memang ingin segala sesuatunya dipersiapkan dengan matang. Dari pemilihan lagu, musikus, sampai konsep videoklip, aku ingin yang benar-benar oke."[12] Proses penggarapan album yang memakan waktu selama 1,5 tahun tersebut juga disibukan dengan audisi penari dan program gizi untuk mempersiapkan stamina Agnes sebagai penyanyi.[11][12] Proses persiapan yang benar-benar matang tersebut akhirnya membuahkan kesuksesan pada album tersebut. Aquarius Musikindo selaku label yang menaungi Agnes melaporkan bahwa And the Story Goes sudah laris dipesan sekitar 35.000 keping sebelum dirilis secara resmi.[12] Tak lama berselang, album ini kemudian meraih double platinum dengan penjualan lebih dari 300.000 keping.[3][13] Album pertama Agnes ini mengangkat "Bilang Saja" sebagai singel pertama dengan klip yang mengusung konsep street fashion.[11] Singel lain yang lahir dari album ini yakni "Indah", "Cinta Mati", dan "Jera". Selain sukses secara komersial, album ini juga membuahkan sejumlah penghargaan. Pada ajang Anugerah Musik Indonesia 2004, Agnes memenangkan tiga penghargaaan dari total sepuluh nominasi, yaitu sebagai "Artis Pop Solo Wanita Terbaik" untuk lagu "Jera", "Karya Produksi Dance/Tehno Terbaik" untuk lagu "Bilang Saja", serta "Duo/Group Terbaik" untuk kolaborasinya dengan Ahmad Dhani di lagu "Cinta Mati".[14] Ia juga berhasil meraih penghargaan sebagai "Pendatang Baru Terbaik" pada Anugerah Planet Muzik 2004 yang digelar di Singapura. Kesuksesannya dalam usia yang masih sangat muda membuat Agnes mendapat julukan "Diva Muda" dalam kancah musik Indonesia.[6] Ia juga mulai memasang target untuk bisa berkarier di kancah internasional.[15]
Sepanjang tahun 2003, selain disibukan dengan perilisan album pertamanya, Agnes juga menggarap sinetron Cewekku Jutek sebagai pemeran utama bersama Roger Danuarta. Pada tahun berikutnya, Agnes membintangi dua sinetron, Bunga Perawan dan Cantik.[16] Penampilan Agnes dalam tiga sinetron tersebut mengantarkannya meraih penghargaan Panasonic Awards 2003 sebagai "Aktris Terfavorit" dan SCTV Awards 2004 sebagai "Aktris Ngetop". Di tengah kesibukannya sebagai penyanyi, Agnes masih tetap memperhatikan pendidikannya. Setelah lulus dari bangku SMA Pelita Harapan, ia menempuh pendidikan di Universitas Pelita Harapan (UPH) pada jurusan Hukum.[17]

2005–2007: Whaddup A'..?!

Agnes resmi meluncurkan album keduanya berjudul Whaddup A'..?! pada tanggal 10 Desember 2005. Kali ini, selain menggandeng sejumlah musikus Indonesia seperti Dewiq, Melly Goeslaw, dan Andi Rianto, Agnes juga mengajak penyanyi asal Amerika Serikat Keith Martin untuk berkolaborasi.[3] Di album ini, Keith Martin menciptakan dua buah lagu berbahasa Inggris untuk Agnes, termasuk di antaranya "I'll Light a Candle" yang mereka bawakan secara duet.[13] Untuk mempromosikan album tersebut, Agnes menggelar konser tunggal di empat kota di Indonesia, yakni Bandar Lampung, Surabaya, Bandung, dan Makassar, dengan tajuk Clasnezenzation.[18] Album ini juga menelurkan lima singel hit yaitu "Bukan Milikmu Lagi", "Tanpa Kekasihku", "Tak Ada Logika", "Cinta di Ujung Jalan", serta "Dan Tak Mungkin". Whaddup A'..?! mendapat respons positif dan diganjar sejumlah penghargaan. Pada pegelaran Anugerah Musik Indonesia 2006, Agnes menyabet dua penghargaan yakni "Artis Pop Wanita Terbaik" dan "Karya Produksi R&B Terbaik" untuk lagu "Bukan Milikmu Lagi".[19] Pada ajang Penghargaan MTV Indonesia 2006, Agnes kembali meraih trofi "Most Favorite Female" berkat lagu "Tak Ada Logika".[20] Whaddup A'..?! juga telah meraih triple platinum untuk angka penjualan album yang mencapai lebih dari 450.000 keping.[21]
Penampilan Agnes Monica sebagai bintang tamu pada Asian Idol pada tahun 2007.
Pada tahun 2005, Agnes juga terlibat dalam syuting serial drama Asia berjudul The Hospital di Taiwan yang dibintangi oleh Jerry Yan, salah satu personel F4.[22] Agnes juga ikut dalam syuting serial Romance in The White House bersama Peter Ho, yang dalam serial ini Agnes bermain hanya dalam beberapa episode saja.[23] Di Indonesia, Agnes juga disibukan dengan perannya di dua sinetron di Indosiar, yaitu Ku Tlah Jatuh Cinta dan Pink[24][25] Di penghujung tahun 2006, Agnes kemudian membintangi sinetron komedi berjudul Kawin Muda yang ditayangkan di RCTI.[26] Pada saat yang bersamaan, Agnes juga memutuskan untuk cuti dari kuliahnya di jurusan Hukum, Universitas Pelita Harapan. Langkah ini diambil Agnes akibat kesibukannya dalam menjalani karier dan mempersiapakan rencananya untuk go international.[27]
Pada awal tahun 2007, Agnes ditunjuk oleh DEA (Drugs Enforcement Administration) dan IDEC Far East Region sebagai duta anti narkoba se-Asia.[28] Pada tanggal 15 Mei 2007, Agnes menjadi artis pembuka konser grup R&B Amerika Serikat Boyz II Men di Istora Senayan, Jakarta.[7] Agnes dan promotor konser sempat mengumumkan bahwa ia akan berkolaborasi dengan grup tersebut, meskipun akhirnya tidak terlaksana akibat persiapan yang belum matang. Pada tanggal 23 Juni 2007, Agnes menggelar konser tunggal untuk pertama kali di Stadium Negara, Kuala Lumpur, Malaysia, yang disaksikan sebanyak 3.000 penonton.[29] Agnes juga menjadi bintang tamu khusus dalam panggung final Asian Idol yang digelar pada tanggal 16 Desember 2007, dengan membawakan lagunya berjudul "Get Up".[30]

2008–2009: Sacredly Agnezious

Pada awal tahun 2008, Agnes membintangi sinetron kejar tayang RCTI berjudul Jelita.[31] Agnes mulai menggarap album studio ketiganya dan merilis lagu berjudul "Matahariku" lebih awal sebagai singel pertama. Sampai saat ini, "Matahariku" merupakan singel terlaris Agnes dengan penjualan nada sambung mencapai lebih dari tiga juta dalam waktu sembilan bulan.[32] Videoklip "Matahariku" juga telah ditonton lebih dari 4,5 juta kali di YouTube, menjadikannya video musik Indonesia yang paling banyak ditonton.[33] Lagu tersebut kembali membuahkan Agnes penghargaan di MTV Indonesia Awards sebagai "Most Favorite Female" serta Anugerah Musik Indonesia 2009 sebagai "Artis Pop Solo Wanita Terbaik".[34] Pada bulan September 2008, Agnes meluncurkan singel kedua berjudul "Godai Aku Lagi" yang merupakan ciptaannya sendiri. Sebagai pemanasan sebelum resmi merilis album, Agnes merilis album mini yang memuat dua singel saja "Godai Aku Lagi" dan "Matahariku".[35] Agnes juga membintangi sinetron keduanya pada tahun itu berjudul Kawin Masal.
Pada tanggal 4 Oktober 2008, Agnes tampil di panggung Asia Song Festival yang diselenggarakan oleh Korea Foundation for International Culture Exchange di Seoul, Korea Selatan. Acara yang diikuti 24 artis dari 12 negara Asia tersebut disaksikan oleh 35.000 penonton di Seoul World Cup Stadium dan disiarkan di stasiun televisi di 30 negara.[36][37] Agnes menampilkan dua lagu miliknya, "Godai Aku Lagi" dan "Shake It Off", dengan memasukkan unsur tarian Bali. Penampilan Agnes tersebut mendapat respons positif dari sejumlah media lokal Korea dan meraih penghargaan "The Best Asian Artist Award" dari panitia.[38] Pada tahun berikutnya, Agnes kembali tampil di panggung tersebut dan membawakan tiga lagu yaitu "Shake It Off", "Temperature", serta lagu milik penyanyi pop Michael Jackson, "Heal the World". Panggung kali ini diikuti 14 artis dari sembilan negara Asia dan disaksikan sekitar 40.000 penonton.[39] Seperti penampilan sebelumnya, Agnes kembali mendapat sambutan baik serta menerima penghargaan "The Best Asian Artist Award" untuk kedua kalinya.[40]
Pada tanggal 1 April 2009 Agnes akhrinya resmi meluncurkan album ketiganya yang diberi judul Sacredly Agnezious. Kali ini, Agnes lebih terlibat secara langsung dalam pengerjaan album. Dengan dibantu sejumlah musikus ternama, yaitu Erwin Gutawa, Dewiq, Pay, dan DJ Sumantri, Agnes turut terlibat sebagai produser dan pencipta lagu dalam album tersebut.[41] Selain dua singel terdahulu, "Matahariku" dan "Godai Aku Lagi", Sacredly Agnezious melejitkan singel lain berjudul "Teruskanlah" dan "Janji-Janji". Pada MTV Indonesia Awards 2009, Agnes menyabet dua penghargaan sebagai "Most Favorite Female" serta "Artist of the Year" yang merupakan penghargaan tertinggi dalam acara tersebut.[42] Pada Anugerah Musik Indonesia yang digelar pada tahun berikutnya, Agnes berhasil meraih dua penghargaan, masing-masing untuk kategori "Album Pop Terbaik", "Artis Solo Pop Wanita Terbaik" dan "Album Terbaik Terbaik".[43] Pada tanggal 23 Mei 2009, Agnes tampil sebagai salah satu bintang tamu dalam acara "Festival of Life" di Garuda Wisnu Kencana, Bali, dalam rangka peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang.[44] Pada tanggal 14 Oktober 2009, Agnes juga terlibat dalam konser pementasan lagu-lagu grup legendaris ABBA bertajuk "Dancing Queen" di Istora Senayan dengan menyanyikan lagu "The Winner Take It's All".[45] Setelah sekian lama cuti dari kuliahnya, Agnes akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari jurusan Hukum Universitas Pelita Harapan dengan IPK terakhir 3,67.[46] Ia kemudian melanjutkan kuliahnya di Oregon State University (OSU), Amerika Serikat, dengan program distance education di jurusan Political Science.[47]

2010–sekarang: Awal karier internasional

Memasuki tahun 2010, Agnes mendapat kehormatan menjadi juri dalam ajang pencarian bakat Indonesian Idol.[48] Kehadiran Agnes di ajang tersebut sempat diragukan karena usianya yang masih terlalu muda. Agnes berkomentar "Kalau pengalaman, jangan dilihat dari umur. Dengan prestasi yang aku dapat, enggak ada beban buatku berada di antara Mas Anang dan Mas Erwin. Aku sendiri merasa bukan jadi juri, aku dibiarkan jadi diri sendiri, aku sebagai teman mereka [para peserta]. Aku akan bagi pengalamanku ke mereka."[49] Agnes juga ditunjuk menjadi duta MTV EXIT (End Exploitation and Trafficking) dalam misi memberantas perdagangan manusia.[50] Pada tahun ini, Agnes meluncurkan singel berjudul "Karena Ku Sanggup" yang ia ciptakan bersama musikus Andi Rianto.[51] Ia juga membintangi sinetron berjudul Pejantan Cantik yang tayang di Indosiar. Pada tanggal 21 November 2010, Agnes menjadi salah satu pembawa acara karpet merah ajang penghargaan tahunan American Music Awards yang diselenggarakan di Nokia Theatre, Los Angeles, Amerika Serikat. Ia tampil menggunakan busana bermotif batik dan kebaya, serta sesekali menggunakan bahasa Indonesia.[52][53] Pada kesempatan tersebut, Agnes juga berduet bersama penyanyi Meksiko Christian Chávez dalam lagu berjudul "¿En Dónde Estás?" yang dikemas dalam bahasa Spanyol, Inggris, dan Indonesia.[54]
Pada tanggal 2 Februari 2011, Agnes meluncurkan sebuah album kompilasi terbaik yang diberi judul Agnes Is My Name.[55] Album ini memuat sepuluh singel pilihan dari tiga album studio sebelumnya, ditambah dua lagu terbaru "Karena Ku Sanggup" dan "Paralyzed".[56][57] Album ini hanya dijual di gerai KFC di seluruh Indonesia dan meraih plakat "Million Award" untuk penjualan lebih dari satu juta keping dalam waktu empat bulan.[58] Pada saat acara peluncuran album tersebut, Agnes mengumumkan bahwa ia telah menandatangani kontrak dengan Sony/ATV Music Publishing.[59] Pada tanggal 23 Maret 2011, bertepatan dengan Perayaan Hari Musik Nasional, Agnes menerima penghargaan Nugraha Bhakti Musik Indonesia (NBMI) dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata dan Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI) atas dedikasi dan sumbangsihnya, baik berupa pemikiran maupun perbuatan, bagi kemajuan dan perkembangan serta pelestarian musik Indonesia.[60] Agnes juga kesekian kalinya meraih penghargaan di Anugerah Musik Indonesia, untuk tahun 2011 ia memenangkan kategori "Artis Solo Wanita Terbaik".[61]
Pada bulan September 2011, Agnes berduet dengan penyanyi senior Amerika Serikat Michael Bolton pada lagu "Said I Loved You...But I Lied". Lagu tersebut direkam sebagai lagu tambahan dalam album Bolton bertajuk Gems: The Duets Album khusus untuk edisi Asia.[62][63] Agnes juga berduet dengan Andy /rif sebagai penyanyi tamu pada lagu "Berkelana ke Ujung Dunia" di album keempat Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono bertajuk Harmoni.[64] Pada tahun yang sama, ia merilis singel berjudul "Rindu", lagu ciptaan Eros Djarot yang aslinya dipopulerkan oleh Fryda pada tahun 1995.[65] Agnes berhasil meraih nominasi sebagai "Worldwide Act Asia Pasific" dalam ajang penghargaan MTV Europe Music Awards 2011.[66] Ia juga menjadi nominator di American Nickleodeon Kids Choice Awards 2012 kategori "Favorite Asian Act".[67] Meskipun gagal memenangkan dua penghargaan tersebut, saat ini, Agnes dikabarkan tengah sibuk merampungkan proyek album internasional perdananya di Los Angeles bersama beberapa musisi, termasuk di antaranya produser dan rapper Timbaland.[68]. Pada 2012 Mnet Asian Music Awards, Agnes memenangkan kategori Best Asian Artist Indonesia.[69] Pada tahun 2013 ini , Agnes Monica juga mendapatkan penghargaan Best Celebrity Fashion SHORTY AWARDS 2013.Tak hanya di kategori Best Singer, artis multi talenta ini juga berhasil menggeser posisi Justin Bieber dalam kategori Best Celebrity Fashion SHORTY AWARDS 2013. Untuk kategori ini Agnes mengumpulkan 1199 suara, sedangkan Justin Bieber secara mengejutkan hanya memperoleh 74 suara(DYL).[70]

Agnes merupakan penyanyi solo yang mengusung jenis musik pop, R&B, dan hip-hop.[35] Ia mengakui Aretha Franklin, Jill Scott, Angie Stone, Madonna, Michael Jackson, Fantasia, dan Beyoncé sebagai pengaruh besarnya dalam bermusik.[71] Agnes juga sering dibanding-bandingkan dengan artis Amerika lainnya, terutama Britney Spears dan Christina Aguilera.[72] Meskipun demikian, cukup banyak pula penyanyi Indonesia yang terpengaruh Agnes dalam hal gaya bernyanyi dan penampilan.[73][74][75] Penyanyi dari negara tetangga, Stacy, bahkan mendapat julukan sebagai "Agnes Monica Malaysia" akibat pengaruh Agnes pada dirinya.[76] Agnes memiliki jenis suara sopran dengan jangkauan yang cukup tinggi.[45][77] Untuk lagu-lagu bertempo cepat, Agnes memadukannya dengan koreografi yang energik di atas panggung, sehingga sering mengharuskannya untuk tampil secara lip sync.[77] Selain sering berlatih vokal, Agnes juga rajin melatih gerakan tari dan stamina untuk menunjang penampilannya. Sampai saat ini, Agnes merupakan satu-satunya artis Indonesia yang memiliki grup tari pribadi yang bernama Nezindahood.[78] Penari-penari dalam grup tersebut dipilihnya melalui audisi sejak penggarapan album pertamanya pada tahun 2003.[11] Seiring dengan profesinya sebagai penyanyi, Agnes juga mengembangkan kemampuannya dalam bermain piano dan menulis lagu.[22] Bakat Agnes dalam mencipta lagu mulai terbentuk saat menggarap album Sacredly Agnezious, saat ia menciptakan tiga lagu termasuk singel "Godai Aku Lagi".[79]
Agnes merupakan artis yang selalu membawa tren baru di kalangan anak muda, khususnya dalam hal penampilan, baik itu pakaian, aksesori, maupun tata rambut.[80] Melalui penampilannya di atas panggung, video musik, dan sinetron, Agnes telah memopulerkan berbagai gaya berpenampilan, mulai dari punk rock hingga harajuku.[80] Namun demikian, Agnes juga tak jarang dituduh tidak orisinal dan cenderung kebarat-baratan. Agnes menanggapi komentar mengenai dirinya tersebut dengan berkata:
Tidak ada satu pun di dunia ini yang "original" tanpa pengaruh dari hal lainnya. Saya beruntung lahir dan dibesarkan di Indonesia (specifically Jakarta) pada zaman ini di mana kita (dalam hal ini Indonesia) sangat terbuka dengan proses globalisasi. Budaya Timur dan budaya Barat saling memengaruhi, ya begitu keadaannya. Intinya, adanya pengaruh antarbudaya jangan dianggap sebagai "budaya yang berbenturan", tapi anggaplah sebagai budaya yang "saling melengkapi". Ambil yang baik dari budaya-budaya tersebut dan tinggalkan yang negatif. Jadi, ya, saya ini adalah produk Indonesia dan produk era globalisasi.[46]
Ketertarikan Agnes dalam dunia busana mendorongnya untuk menekuni bisnis clothing line yang mendapat sambutan bagus.[81] Menurut survei yang dilakukan majalah Cosmopolitan pada tahun 2010, Agnes merupakan penyanyi wanita terseksi di Indonesia.[82] Ia juga sempat meraih Kartini Award dari Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) dan World Health Organization (WHO). Menurut Ketua Umum WITT Nita Yudi, "Karena Agnes adalah artis muda berprestasi yang enerjik, dan pastinya tidak merokok. Semoga dapat menjadi contoh yang baik bagi generasi muda."[83] Agnes juga merupakan selebriti yang tertutup mengenai kehidupan pribadinya di media. Ia sering diterpa gosip menjalin hubungan khusus dengan sejumlah nama, namun tak satu pun yang ia konfirmasi.[84]
Agnes merupakan penyanyi dengan jumlah penghargaan paling banyak di Indonesia.[85] Sebagai salah satu figur paling dominan dalam industri hiburan Indonesia, Agnes telah mendapat kepercayaan untuk menjadi bintangi iklan ataupun duta oleh berbagai merek produk.[86] Agnes juga telah terlibat dalam sejumlah kegiatan sosial. Ia melakukan kegiatan penggalangan dana untuk membantu para korban bencana, seperti di Sumatera Barat dan Situ Gintung.[87][88] Agnes juga membantu menggalang dana senilai lebih dari Rp 400 juta untuk Persis, tim sepak bola Surakarta, melalui konser yang diadakan di Diamond Convention Center di Surakarta.[89] Awal bulan Desember 2011, Agnes Monica mengadakan konser amal "Save A Teen Charity Concert", konser yang diadakan untuk membantu remaja-remaja yang putus sekolah. Hasil tiket yang ludes terjual diserahkan ke Sampoerna Foundation sebagai pemrakarsa acara untuk disumbangkan pada remaja-remaja yang yang membutuhkan.[90]

Kehidupan pribadi

Agnes sangat tertutup mengenai kehidupan asmaranya dan menyatakan bahwa memiliki kekasih bukanlah prioritas hidupnya. Ia juga mengungkapkan bahwa kehidupan asmaranya harus tetap menjadi hal pribadi.[91][92] Meskipun demikian, pada tahun 2003 beredar rumor yang mengabarkan bahwa ia memiliki hubungan spesial dengan mentalis Deddy Corbuzier.[93] Pada bulan November 2007, terungkap bahwa Agnes tengah menjalin kasih dengan Dirly, juara kedua Indonesian Idol musim 3, meskipun hubungan ini tidak bertahan lama.[94][95] Pada Maret 2009, dirumorkan bahwa Agnes sedang dekat dengan dr. Neil, seorang dokter berkebangsaan Jepang. Pria lainnya yang dikabarkan pernah dekat dengan Agnes adalah Daniel Mananta, Rezky Aditya, dan Siwon Super Junior. Pada tahun 2010, Agnes juga digosipkan berpacaran dengan pebasket Denny Sumargo. Pada tahun 2013, Agnes kembali dikabarkan memiliki hubungan dekat dengan Bing Chen, kepala Global Creator Development & Management YouTube.[96]

Penghargaan

Lihat pula: List of awards and nominations received by Agnez Mo

Diskografi

Album studio

Album lain

Penampilan lain

  • "Tralala-Trilili" – lagu tema acara televisi Tralala-Trilili (1998)
  • "Pernikahan Dini" dan "Seputih Hati" – album kompilasi Love Theme (2001)
  • "Awan dan Ombak" – duet dengan Yana Julio dalam album Jumpa Lagi (2002)
  • "Said I Loved You...But I Lied" – duet dengan Michael Bolton dalam album Gems: The Duets Album (Asian Edition) (2011)
  • "Rindu" – singel non-album (2011)
  • "Silent Night" – album kompilasi Natal Damai Bersamamu (2011)
  • "Berkelana ke Ujung Dunia" – duet dengan Andi Rif dalam album Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Harmoni (2012)
  • "Muda (lagu)" single non album (2012)

Sinetron

The Rain

The Rain adalah grup musik Indonesia yang berasal dari Yogyakarta. Grup musik yang telah berusia lebih dari satu dekade ini digawangi oleh Indra Prasta (vokal, gitar), Aang Anggoro (drum), Ipul Bahri (bass) dan Iwan Tanda (gitar, vokal). Hingga 2012, The Rain telah merilis lima album studio: Hujan Kali Ini (2003), Senandung Kala Hujan (2005), Serenade (2007), Perjalanan Tak Tergantikan (2009) dan Jingga Senja dan Deru Hujan (2012). Selain lima album studio, mereka juga merilis sebuah komik banyolan berjudul Komik Cihuy Anak Band pada pertengahan 2010, disusul dengan novel The Almost Brothers pada 2011. Pada 31 Desember 2012, The Rain merilis box set THE RAIN 2000 - 2012 yang merupakan rekam jejak perjalanan mereka sejak mulai bertemu pada tahun 2000 hingga dirilisnya album kelima pada tahun 2012. Di dalam box set ini juga terdapat booklet berisi foto-foto yang belum dipublikasikan sebelumnya. Setahun setelahnya, pada 18 November 2013, The Rain merilis sebuah single kolaborasi bersama Endank Soekamti berjudul Terlatih Patah Hati. Tepat setahun setelahnya, pada 18 November 2014, The Rain merilis single Gagal Bersembunyi.

The Changcuters

The Changcuters merupakan sebuah grup musik asal Bandung, Indonesia. Grup musik yang dibentuk pada tanggal 19 September 2005 ini beranggotakan Mohammad Tria Ramadhani alias Tria (vokalis), Muhammad Iqbal atau Qibil (backing vocal & gitaris), Arlanda Ghazali Langitan atau Alda (gitaris), Dipa Nandastyra Hasibuan atau Dipa (bassis), dan Erick Nindyoastomo alias Erick (drummer). Album pertamanya adalah Mencoba Sukses (2006) dan diikuti album kedua (repackaged) Mencoba Sukses Kembali dirilis pada tahun 2008. Band ini umumnya bergenre rock. mereka menamai aliran musik mereka "a'la kita garasi rock n roll".
Berdirinya band ini diprakarsai oleh Dipa, Tria dan Qibil yang teman sekampus. Mereka pun mengajak Alda dan Erick, yang juga teman Qibil main band saat SMU. Nama The Changcuters bukan bermakna jorok atau berasal dari Bahasa Sunda yang berarti pakaian dalam pria. Tapi berasal dari nama seorang sahabat, Cahya, yang popular di mata mereka lantaran lucu.
Nama The Changcuters mulai dikenal sejak membintangi iklan ‘’Flexi’’ dengan jargon ‘’beuuh’’. Sebelum itu, mereka telah merilis album pertama di bulan Agustus 2006 berjudul Mencoba Sukses. Album tersebut lahir dengan bantuan Uki Peterpan, termasuk dalam proses membuat master, proses duplicating kaset dan CD, jadwal studio rekaman dan biaya lainnya. Sayang album ini kurang sukses di pasaran. Lewat bantuan Uki pula The Changcuters bisa menembus Sony BMG. Setelah bergabung dengan Sony BMG, album kedua pun dirilis tahun 2008. Pada tahun yang sama, The Changcuters juga membintangi film berjudul The Tarix Jabrix. Tak hanya membintangi, beberapa soundtrack dalam film ini menggunakan lagu yang ada dalam album kedua mereka.
Jauh sebelum terbentuknya The Changcuters, sewaktu mereka semua masih berada di bangku SMP, ternyata Muhammad Iqbal (Qibil) dan Erick Nindyoastomo (Erick) pernah membentuk sebuah grup band yang bernama Choresterol Band bersama dengan Nazril Irham (Ariel) dan Mohammad Kautsar Hikmat (Uki).


The Overtunes

The Overtunes merupakan Group Band asal Indonesia yang tergabung dalam Sony Music Entertaintment Indonesia sejak Tahun 2013 lalu. The Overtunes terdiri dari tiga bersaudara, yaitu Mada Emmanuelle Brahmantyo (lahir 1994), Reuben Nathaniel Brahmantyo (lahir 1996), dan Mikha Angelo Brahmantyo (lahir 1997). TheOvertunes mulai terkenal ketika Mikha Angelo mengikuti ajang pencarian bakat X Factor Indonesia tahun lalu.
Sejak kecil mereka sudah dikenalkan alat musik oleh kedua orang tuanya, Lans Brahmantyo dan Yvonne Hubner Imelda. karena itu, mereka sangat pintar dalam hal bermusik. Mereka menganggap musik itu adalah tentang "Passion". Musik itu adalah segala-galanya bagi mereka, sejak dulu mereka sering ngejam bareng, mengisi acara pensi disekolah, bahkan diacara-acara gereja. Nama The Overtunes sendiri diketemukan ketika mereka bermain lagu "Fix You- ColdPlay", mereka memainkannya dan menaikan nada dasarnya, sehingga mereka mempunyai ide untuk menamakan band mereka "The Overtunes", karena bagi mereka nama The Overtunes tidak terkesan norak dan sangat berhubungan dengan musik, juga dapat diartikan kalau mereka ingin band mereka selalu progress ke atas.
Sekarang mereka sudah memiliki Single Album sendiri yaitu "Sayap Pelindungmu" yang dirilis pada tanggal 4 Desember 2013 lalu. Mereka menyebutnya Extended Play, yang dijual secara online dan hanya terdapat 777 copies. Sayap Pelindungmu adalah lagu yang diadaptasi dari lagu "Centre of Gravity-Boyzone". Mungkin beberapa orang menganggap bahwa The Overtunes adalah Plagiat, namun sebenarnya tidak. Mereka hanya memiliki satu pencipta lagu yang sama dengan boyzone di sweden, dan kebetulan pencipta lagu itu memberikan lagu itu bersamaan kepada The Overtunes dan Boyzone, lalu Boyzone merilis lagu itu 4 hari lebih awal dari The Overtunes. Judul Sayap Pelindungmu sendiri di berikan oleh mama mereka, yang artinya begitu sangat dalam dan bersifat universal, lalu mereka menyetujui judul lagu yang diberikan mama mereka. Dan begitulah The Overtunes, sebuah band asal Indonesia yang begitu digemari oleh kaum muda, karena musik mereka yang anti mainstream, bakat mereka yang ajaib, dan semangat mereka terhadap kemajuan musik Indonesia.

Sheila On 7

Sheila On 7 adalah grup musik Indonesia yang berdiri pada 6 Mei 1996. Grup band ini pada awalnya adalah sekumpulan anak-anak sekolah dari beberapa SMA di Yogyakarta. Di awal berdirinya bersatulah lima anak muda, Duta (vokal) berasal dari SMA 4, Adam (bass) dari SMA 6, Eross (gitar) dari SMA Muhammadiyah I, Sakti (gitar) dari SMA De Britto, dan Anton (drum) berasal dari SMA Bopkri I. Mereka sepakat untuk membentuk sebuah band dan membawakan lagu-lagu dari kelompok Oasis, U2, Bon Jovi, Guns N' Roses, dll. Pada waktu itu juga, mereka telah memiliki beberapa lagu-lagu orisinal karya mereka sendiri dan mereka mencoba untuk memperkenalkan dan membawakan lagu-lagu tersebut dengan penuh rasa percaya diri di berbagai pentas.
Sheila on Seven (SO7) adalah salah satu grup musik populer Indonesia dengan personel Duta (Akhdiyat Duta Modjo, vokal), Eross (Eross Candra, gitar), Adam (Adam Muhammad Subarkah, bass), serta Brian (Brian Kresna Putro, drum). Grup yang berdiri di Yogyakarta, 6 Mei 1996 itu, awalnya bernama Sheila Gank yang diambil dari kata Sheila dari bahasa Celtic yang berarti musikal. Nama ini pun kemudian diubah menjadi On Seven, yang berarti tujuh tangga nada dalam musik. SO7 dalam perjalanan bermusik telah beberapa kali mengalami perubahan formasi. Pada Oktober 2004, Brian masuk menggantikan Anton yang dikeluarkan karena dianggap tidak disiplin. Kemudian pada Maret 2006, Sakti mundur untuk belajar di Pakistan. Album Sheila On Seven di antaranya, SHEILA ON 7 (1999), KISAH KLASIK UNTUK MASA DEPAN (2000), 07 DES (2002), OST. 30 HARI MENCARI CINTA (2003), PEJANTAN TANGGUH (2004), THE VERY BEST OF SHEILA ON 7 JALAN TERUS (2005), 507 (2006), MENENTUKAN ARAH (2008), BERLAYAR (2011), dan MUSIM YANG BAIK (2014) ini adalah album kedelapan album terakhir dengan label Sony Music Entertainment Indonesia.

The First Indonesia Idol Jr

Johannes Tinambunan atau Jojo Idol Junior (lahir di Medan, Sumatera Utara, 10 Agustus 2003; umur 11 tahun) adalah seorang penyanyi cilik asal indonesia. Saat ini jojo masih menjadi peserta Indonesian Idol Junior Musim Pertama Yang tayang di MNCTV . Dia adalah adik dari Andreas Tinambunan yang tereliminasi pada tanggal 3 Januari 2015. Sekarang dia adalah juara Indonesian Idol Junior Musim Pertama.

Perjalanan Karir

Jojo memulai karirnya sebagai penyanyi setelah mengikuti ajang pencarian bakat Indonesian Idol Junior Musim Pertama yang tayang di MNCTV dan menjadi juara 1 dan mengalahkan finalis yang lainnya

Diskografi

Lagu Yang Dibawakan Jojo Saat Spektakular Show

Drummer Terbaik Di Dunia

Tentunya  urutan drummer terbaik ini berdasarkan  subjektivitas, dan masing-masing kita memiliki penilaian yang berbeda tentang drummer terbaik ini. Jika agan tidak setuju dengan daftar ini, itu sah-sah saja. :D
1. Neil Peart (Rush)
2. John Bonham* (Led Zeppelin)
3. Keith Moon* (The Who)
4. Carl Palmer (ELP)
5. Ginger Baker (Cream)
6. Terry Bozzio (Frank Zappa)
7. Bill Bruford (Yes, King Crimson)
8. Hal Blaine (Session man)
9. Ian Paice (Deep Purple)
10. Mike Portnoy (Dream Theater)
11. Dave Lombardo (Slayer)
12. Danny Carey (Tool)
13. Ringo Starr (The Beatles)
14. Carmine Appice (Vanilla Fudge)
15. Earl Palmer (Session man)
16. Benny Benjamin* (Funk Brothers)
17. Jeff Porcaro* (Toto)
18. Stewart Copeland (The Police)
19. Tommy Aldridge (Ozzy Osbourne)
20. Bernard Purdie (Session)
21. Bill Ward (Black Sabbath)
22. Steve Smith (Journey)
23. Mitch Mitchell (Jimi Hendrix)
24. David Garabaldi (Tower Of Power)
25. Mike Shrieve (Santana)
26. Ainsley Dunbar (Jeff Beck)
27. Cozy Powell* (Rainbow)
28. Nicko McBrain (Iron Maiden)
29. Carter Beauford (Dave Matthews)
30. Tim Alexander (Primus)
31. Roger Taylor (Queen)
32. Matt Cameron (Soundgarden)
33. Zigaboo Modeliste (The Meters)
34. Phil Collins (Genesis)
35. Al Jackson* (The MGs)
36. Vinnie Paul (Pantera)
37. Topper Headon (The Clash)
38. Lars Ulrich (Metallica)
39. Jimmy Chamberlain (Smashing Pumpkins)
40. Bobby Jarzombeck (Rob Halford, Iced Earth)
41. Rod Morgenstein (Dixie Dregs, Winger)
42. Gene Holgan (Death, Strapping Young Lad)
43. Martin Lopez(Opeth)
44. Simon Phillips (Toto)
45. Mike Giles (King Crimson, Giles, Giles & Fripp )
46. Max Weinberg (Springsteen)
47. Alex Van Halen (Van Halen)
48. Jon Theodore (Mars Volta, One Day As A Lion)
49. Brian Downey (Thin Lizzy)
50. Gavin Harrison (Porcupine Tree, session man)
51. Alan White (Yes)
52. Nick Menza (Megadeth)
53. Phil Ehart (Kansas)
54. Mark Zonder (Fate’s Warning)
55. Nick Mason (Pink Floyd)
56. Jaki Liebezeit (CAN)
57. Scott Travis (Judas Priest)
58. Virgil Donati (Planet X)
59. Jim Gordon (Derek And The Dominoes)
60. Ron Bushy(Iron Butterfly)
61. Richard Allen (Funk Brothers)
62. BJ Wilson* Procul Harum)
63. Chad Wackerman (Zappa)
64. Ralph Humphrey (Mothers Of Invention)
65. Josh Freese (A Perfect Circle, Desert Sessions)
66. Jojo Mayer (Nerve, session man)
67. Brann Dailor (Mastodon)
68. Clive Burr (Iron Maiden)
69. Christian Vander (Magma)
70. Dennis Thompson (MC5)
71. John French (Captain Beefheart)
72. John Weathers (Gentle Giant)
73. Steve Shelley (Sonic Youth)
74. Pat Mastelotto (King Crimson)
75. Greg Bissonette (David Lee Roth, session man)
76. Mick Fleetwood (Fleetwood Mac)
77. Mike Mangini (Extreme)
78. Larry Mullen Jr. (U2)
79. Clive Bunker (Jethro Tull)
80. Tomas Haake (Meshuggah)
81. Jabo Starks (James Brown, session man)
82. Brian Mantia (Primus)
83. Scott Rockenfield (Queensryche)
84. Phil Taylor (Motörhead)
85. Vinnie Appice (Dio, session man)
86. Fred Coury (Cinderella)
87. Travis Barker (Blink 182)
88. Phil Selway (Radiohead)
89. Randy Castillo (Ozzy Osbourne)
90. Zak Starkey (The Who, Oasis)
91. Charlie Watts (Rolling Stones)
92. Dave Grohl (Nirvana)
93. Tommy Lee (Motley Crue)
94. Jose Pasillas (Incubus)
95. Ron Wilson* (Surfaris)
96. John Densmore (The Doors)
97. Chester Thompson (Santana)
98. Matt Johnson (Jeff Buckley)
99. Van Romaine (Steve Morse)
100. Sandy Nelson (solo)
101. Steven Adler (Guns N’ Roses)
102. Butch Trucks (Allman Brothers Band)
103. Jon Hiseman (Colosseum)
104. Robert Wyatt (Soft Machine)
105. Jay Lane (Colonel Claypool’s Frog Brigade)
106. Mickey Hart (Grateful Dead)
107. Bill Kreutzmann (Grateful Dead)
108. Pierre Moerlen (Gong)
109. Derek Roddy (Hate Eternal)
110. Charlie Benante (Anthrax)
111. Thomas Pridgen (The Mars Volta)
112. Chris Pennie (Dillinger Escape Plan)
113. Taylor Hawkins (Foo Fighters)
114. Dominic Howard (Muse)
115. Sean Kinney (Alice In Chains)
116. Pick Withers (Dire Straits)
117. Lee Kerslake (Uriah Heep)
118. Sib Hashian (Boston)
119. Richard Christy (Death, Iced Earth)
120. Kris Myers (Umphrey’s McGee)
121. Pat Torpey (Mr Big)
122. Leonard Haze (Y&T)
123. Hellhammer (Mayhem)
124. Jon Fishman (Phish)
125. Allan Aucoin (Disco Biscuits)
126. Dave Abbruzesse (Pearl Jam)
127. Jason Rullo (Symphony X)
128. Morgan Carlson (Protest The Hero)
129. Jeff Campitelli (Joe Satriani)
130. Nick Barker (Dimmu Borgir)
131. Ray Herrera (Fear Factory)
132. Flo Mounier (Cryptopsy)
133. Igor Cavalera (Sepultura)
134. Jack Irons (Pearl Jam)
135. Paul Bostaph (Slayer)
136. Dean Castronovo (Journey)
137. Stanton Moore (Galactic)
138. Blake Richardson (Between the Buried and Me)
139. Jason Bonham (UFO)
140. Chad Smith (Red Hot Chilli Peppers)
141. Kenny Aronoff (Session man)
142. David Silveria (Korn)
143. Bobby Elliot (The Hollies)
144. Roger Hawkins (Arethra Franklin)
145. Greg Errico (Sly And The Family Stone)
146. Stephen Perkins (Jane’s Addiction)
147. Jim Keltner (Session man)
148. Nick D’Virgilio (Spock’s Beard)
149. Phil Rudd (AC/DC)
150. Brad Wilk (Rage Against The Machine)
Honorable Mentions
Alan Gratzer (REO Speedwagon)
Alan Wren (Stone Roses)
Bill Berry (R.E.M.)
Bob Burns (Lynyrd Skynyrd)
Bobby Rondinelli (Rainbow)
Boris Williams (Cure)
Brendan Canty (Fugazi)
Britt Walford (Slint)
Buddy Miles* (Band Of Gypsys)
Buddy Saltzman (Session man)
Budgie (Siouxsee)
Bun E Carlos (Cheap Trick)
Casey Grillo (Kamelot)
Cesar Zuiderwijk (Golden Earring)
Chad Sexton (311)
Charlie Allen Martin (Bob Seger)
Chris Frantz (Talking Heads)
Chris Kontos (Machine Head)
Chris Layton (Double Trouble)
Chris Slade (AC/DC, Uriah Heep)
DJ Fontana (Elvis Presley)
Dale Crover (Melvins)
Dallas Taylor (CSNY, Manassas)
Damon Che Fitzgerald (Don Caballero)
Daniel Erlandsson (Arch Enemy)
Danny Seraphine (Chicago)
Dave Clark (Dave Clark Five)
Dave Mackintosh (Dragonforce)
Dennis Wilson* (Beach Boys)
Denny Carmassi (Montrose)
Dickie Harrell (Gene Vincent and The Blue Caps)
Dino Danelli (Rascals)
Dick Richards (The Comets)
Don Brewer (Grand Funk Railroad)
Don Henley (The Eagles)
Doug Clifford (CCR)
Ed Cassidy (Spirit)
Eddie Bayers (Session man)
Frank Beard (ZZ Top)
Frank Kirkland (Blues Sessions)
Fred Below* (The Aces, Session man)
Gary Chester* (Session man)
Gary Husband (Level 42)
Hans Cleuver (Focus)
Jerry Allison (Crickets)
Jerry Gaskill (King’s X)
Jim Capaldi* (Traffic)
Jimmy DeGrasso (Megadeth)
Joe Franco (Good Rats)
Joey Jordison (Slipknot)
Joey Kramer (Aerosmith)
Joey Waronker (Walt Mink)
John Badanjek (The Detroit Wheels)
John Dalmayan (System Of A Down)
Kenny Jones (The Who)
Les Lester (Los Straightjackets)
Levon Helm (The Band)
Liberty DiVitto (Billy Joel)
Matt Abts (Gov’t Mule)
Matt McDonoughe (Mudvayne)
Matt Pelissier (My Chemical Romance)
Matt Sorum (Guns N’ Roses, Velvet Revolver)
Max Kolesne (Krisiun)
Mick Tucker (The Sweet)
Mike Bordin (Faith No More)
Mike Sus (Possessed)
Mikkey Dee (Motorhead)
Morgen Agren (Zappa)
Neil Smith (Alice Cooper)
Panama Francis* (50s-60s Session man)
Pete Sandoval (Morbid Angel)
Ralph Salmins (Session man)
Rick Allen (Def Leppard)
Rick Buckler (The Jam)
Russ Kunkel (Session man)
Sean Moore (Manic Street Preachers)
Simon Kirke (Free, Bad Company)
Stan Lynch (Tom Petty and the Heartbreakers )
Cornelius “Tenoo” Coleman (Fats Domino)
Tico Torres (Bon Jovi)
Tom Compton (Ten Years After)
Tony Thomson (Bowie)
Tre Cool (Green Day)
William Calhoun (Living Colour)
William Rieflin (Ministry)
Ziggy Modeliste (The Meters)

Marmut Merah Jambu

 adalah film indonesia tahun 2014 bergenre drama komedi yang dirilis pada 8 Mei 2014 dan dibintangi oleh Raditya Dika, Franda, Kamga Mo, Tio Pakusadewo, Dewi Irawan dan Bucek Depp. Film ini diangkat dari novel karya Raditya Dika yang berjudul sama.
Saat resmi mengakhiri jadwal tontonnya di bioskop-bioskop Indonesia. Film ini meraup 637 ribu penonton di sepanjang penayangannya, film karya sutradara Raditya Dika itu sukses menduduki peringkat tiga besar di daftar Indonesia film terlaris 2014.
Seperti dikutip dari filmindonesia.or.id, Jumat, 6 Juni 2014, angka tersebut juga sukses menggeser film drama 99 Cahaya di Langit Eropa Part 2 yang sebelumnya berjaya lewat 587 ribu penonton.[1]

Latar belakang

Film Marmut Merah Jambu adalah film keempat karya Raditya Dika yang diambil dari buku yang berjudul sama. Namun hanya 3 bab dari buku tersebut, yaitu bagian Orang yang Jatuh Cinta Diam-diam, Pertemuan Pertama dengan Ina Mangunkusumo, dan Misteri Surat Cinta ketua Osis.[2]
Dika sendiri berperan sebagai dirinya sendiri, selain itu juga sebagai penulis skenario dan sutradara.

Sinopsis

Marmut Merah Jambu ini berkisah tentang Dika yang menceritakan kisah cinta pertamanya ketika masa SMA, dengan perempuan bernama Ina Mangunkusumo.[3] Selain itu dikisahkan pula saat Dika dan temannya Bertus yang membentuk grup detektif untuk memecahkan masalah teman-temannya, juga persahabatannya dengan Cindy.
Suatu hari Dika bertemu dengan bapaknya Ina Mangunkusumo, cinta pertamanya di SMA. Dika menceritakan usahanya membuat grup detektif untuk menarik perhatian Ina. Grup itu dibuat bersama Bertus, temannya yang sama-sama anak terbuang di sekolah. Dika juga bercerita tentang persahabatannya dengan cewek unik bernama Cindy di SMA. Seiring dengan cerita Dika, dia sadar: ada kasus di masa lalunya yang belum selesai hingga dia dewasa. Seiring dia berusaha memecahkannya, seiring itu pula dia bertanya, benarkah cinta pertama enggak kemana-mana?[4]

Pemeran

Kameo